Home » » puisi sahabat

puisi sahabat


Sahabat Lama

Gurun tandus ini masih kembali menyisakan panasnya dimalam hari.Kehidupan malam disini memang lebih baik jika dibandingkan jilatan panas matahari disiang haritetapi tetap saja, sesak nafasku masih terasa ketika harus mencium hawa pasir panas sisa pembakaran seharian tadi.

Malam sudah mulai mengejar pagiTak tau kenapa mata ini masih susah sekali ditutupSerasa ada yang menganjal, padahal besok aku harus bekerja pagi-pagi.Aku masih menunggu fajar disela-sela gedung bisu yang terus membisu.Semua sudah terlelap memeluk mimpi-mimpi mereka yang semuEsok gurun ini akan kembali dibakar oleh panasdan mungkin akupun akan kembali meleleh karena panasnya.

Sahabat, malam ini aku teringat padamuAku selalu teringat obrolan kita dulu tentang hujan saljuTentang  panasnya terik gurunTentang sebuah mimpi utuk pergi jauh, sejauh-jauhnya mengejar mimpi.

Belasan tahun kita tidak pernah bertemujika kau tau aku disini, pasti kau akan sangat terkejutJarak telah memisahkan kita dan tak ku tau lagi kau dimanaYang jelas salam hangat dengan segala kerinduan yang memelukku kini.

0 komentar:

Posting Komentar

Like us on Facebook
@bangkitprakoso
Recommend us on Google Plus
Subscribe me on RSS